Bismillaah…,
Belief, Worship, Moral
And Knowledge
(Ketua Majelis Dikdasmen Yasma PB Soedirman)
Kesempurnaan hidup seorang Muslim di sisi Allah adalah ketika aqidah (belief), ibadah (worship), akhlaq (moral) dan ilmu (knowledge) menyatu tak terpisahkan dalam dirinya (HR. Tirmidzi).
Dari keempat perkara tersebut, aqidah lah yang menjadi penentunya. Rasulullah SAW. selama 13 tahun berda’wah di Mekkah mengajak manusia untuk ber-‘aqidah yang lurus (aqidah salimah). Sehingga dalam 10 tahun kemudian, da’wah Islam dengan mudah bisa diterima di Madinah. Aqidah ini menjadi fondasi tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan (QS. 18:110).
Begitu pula tidak kurang dari 124.000 Nabi diutus Allah ke dunia ini, tidak lain mereka hanya mengajarkan untuk bertauhid atau beraqidah yang lurus, yaitu hanya menyembah Allah dan menjauhi kemusyrikan
(QS. 16:36).
Rasulullah SAW. menegaskan, "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang hak (benar) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" (HR. Bukhari-Muslim).
Begitu mahal dan pentingnya perkara aqidah ini, maka ketika seorang Muslim melakukan dosa-dosa besar dan kecil, sungguh aqidahnya telah lepas dari dirinya.
(HR. Bukhari-Muslim).
Fenomena hari ini, kita saksikan dengan bangga manusia berbuat syirik, sihir, membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh kecuali dengan jalan yang benar, makan riba, mencuri, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, menuduh wanita mukmin yang baik-baik berzina, sungguh ketika itu pula telah lepas aqidah mereka.
Di sisi lain, aqidah Islam bukan seperti yang difahamai oleh para filosof, yaitu sekedar teori pemikiran yang tersembunyi di sudut-sudut otak manusia. Tetapi aqidah ini menjadi sebuah power yang menggerakkan hati tanpa keraguan dan bersinergi kuat pada seluruh jiwa dan anggota badan setiap Muslim yang hanif.
Dalam beribadah, seseorang yang ber-‘aqidah salimah, tidak pernah bersentuhan dengan TBC. Seperti menghubungkan kejadian yang dianggap aneh dengan sesuatu, yang tidak ada dasarnya dalam Islam (tahayul), amalan baru dalam ibadah yang belum pernah ada di masa Rasulullah SAW. (bid’ah) dan menganggap sesuatu memiliki kekuatan yang berpengaruh kuat bagi manusia (churafat).
Ketika prilaku TBC ini tumbuh dan merajalela, bukan saja kemajuan kian sulit diraih, melainkan hanya akan mengundang murka dan laknat Allah.
Dalam interaksi sosial, seseorang yang ber-‘aqidah salimah, menghiasi dirinya dengan akhlaqul karimah, salah satunya al-iitsaar (mendahulukan saudaranya sesama muslim), yaitu ikhlas berbagi, meski dia sendiri sangat membutuhkannya.
Dalam menuntut ilmu, seseorang yang ber-‘aqidah salimah, berkeyakinan bahwa
beribadah kepada Allah tanpa bekal ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada mashlahat yang diperoleh.
Maka, seorang Muslim yang aqidahnya lurus, terlihat semakin mantap imannya, khusyu’ ibadahnya, mulia akhlaqnya, cerdas akalnya, kuat etos kerjanya, monumental karyanya, manfaat ilmunya, mashlahat teknologinya dan berkah ekonominya.
Simpulan
Aqidah yang lurus akan menjadi benteng yang kuat untuk menolak berbagai kepercayaan sesat dan menyesatkan : tahayul, bid’ah dan churafat bagi setiap Muslim yang hanif.
---------------------------------------------------------
Jum’at Berkah, 4 Rabi’ul Awwal 1444 H. (30/10/2022 M.), Pukul 05.01 WIB.