Bismillah,
FEELING INSECURE
Oleh : Nur Alam
Rasa kurang percaya diri (Feeling insecure) bisa terjadi kepada siapa saja. Bahkan sejak zaman Nabi, ada beberapa sahabat yang punya perasaan ini.
Apakah feeling insecure itu? Insecure merupakan rasa cemas, kurang percaya diri, atau ragu, merasa takut, gelisah dan galau, yang membuat seseorang merasa tidak nyaman dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Jadi rasa tidak percaya diri itu adalah sunnatullah. Seseorang yang memiliki rasa kurang percaya diri, itu sudah fithrahnya manusia. Namun, tidak boleh berlarut-larut dalam perasaan itu. Karena Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik dibanding makhluk lainnya (QS. 95:4).
Seperti yang sedang viral belakangan ini. Ada seseorang yang ingin cawe-cawe mendukung calonnya pada kontestasi politik tahun 2024, dengan berbagai alasan yang tidak dibenarkan, baik oleh perundangan maupun akal sehat kita. Mengapa ini terjadi? Jawabannya, karena dia kurang rasa percaya diri.
Lebih jauh lagi, ada yang berpendapat bahwa, “Cawe-cawe seorang pemimpin dalam menentukan calon penggantinya dapat menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap proses politik yang lebih luas lagi. Hal ini dapat merusak integritas lembaga negara, menciptakan kesan bahwa keputusan politik dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau partisan,"
Sebagai seorang pemimpin sebaiknya netral dan tidak boleh cawe-cawe karena alasan ingin menyelamatkan negara atau melanjutkan program-program yang sudah dirancang sebelumnya. Biarkan saja mereka berkompetisi dengan berbekal prestasi, kompetensi, apresiasi, integritas, kapabilitas, akseptabilitas dan rekam jejak yang dimilikinya.
Dengan tegas Allah berpesan, “Katakanlah (Hai Muhammad), setiap orang berbuat sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (QS. 17:84)
Menurut Buya Hamka, melalui ayat ini Allah memerintahkan manusia untuk bekerja atau beraktivitas sesuai dengan kompetensinya masing-masing, dengan cara mengoptimalkan potensi dirinya, sehingga mampu berprestasi dan berkompetisi yang terbaik. Terlebih lagi untuk menjadi seorang pemimpin bagi dirinya atau bangsanya.
Tugas pokok dan fungsi manusia diciptakan Allah dengan mandat sebagai khalifah atau wakil Allah untuk mengelola dan memakmurkan bumi ini, bukan merusaknya. Untuk melaksanakan tupoksi tersebut, seorang pemimpin harus memiliki etos kerja yang tinggi, jujur, amanah, profesional, kompeten dan berprestasi (QS. 11:61).
Di sisi lain, rasa insecure juga pernah dialami oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya, ketika dihalang-halangi oleh kaum kafir untuk masuk ke Masjidil Haram, sebagai konsekuensi da’wah beliau. Maka, muncul rasa tidak percaya diri dalam diri Nabi dan sahabatnya. Sampai akhirnya Allah menjamin keamanan mereka (QS. 22:25 dan QS. 48:24 dan).
Bagaimana tips Islam untuk solusi insecure (kurang percaya diri) ini?
Pertama, Menerima Diri Sendiri
Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain, baik fisik maupun materi. Cukup bandingkan diri ini dengan orang-orang yang berilmu, shalih, wara’, amanah, jujur dan berprestasi saja
(QS. 31:22).
Kedua, Maksimalkan Kelebihan Diri
Setiap kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Jangan larut memikirkan kekurangan diri, tetapi maksimalkan kelebihan diri ini dengan mengembangkan potensi yang dimiliki
untuk berprestasi (QS. 17:84).
Ketiga Masih Ada yang Berempati
Masih banyak orang yang berempati, entah itu keluarga, teman dan orang-orang di sekitar. Seburuk apa pun penilaian orang lain, masih ada orang yang mendukung tentang kreasi dan inovasi yang Anda kerjakan.
(HR. Muslim, dari Abu Hurairah).
Terakhir, ternyata tidak sepenuhnya insecure itu bisa dipandang buruk, karena bisa jadi dapat mendorong kita menuju jalan kebaikan. Seperti ingin lebih taat, lebih rajin beribadah dan bershadaqah, rajin mendalami ilmu-ilmu syar’i dan lain-lain.
Sebaliknya, insecure yang menjurus pada merendahkan diri sendiri dalam segi fisik, duniawi, harta atau kekayaan, inilah yang menimbulkan kegelisahan diri yang berdampak pada degradasi keimanan dan ketaqwaan kita.
Simpulan
Rasa kurang percaya diri (insecure) menjadi sikap tidak terpuji dalam Islam. Karena manusia tercipta sebagai makhluk yang termulia dan terbaik dibanding lainnnya. Apalagi sampai menabrak syariah hanya untuk kepentingan ambisi golongannya.
Rasa kurang percaya diri dibolehkan dalam Islam, selama untuk kebaikan seperti mengoptimalkan potensi diri untuk lebih berprestasi duniawi dan berlomba-lomba dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya untuk meraih bahagia ukhrawi.
Wallahu A’lam …..
-------------------------------------------------------------------
Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 21 Dzulqa’dah 1444 H./9 Juni 2023 M. Pukul 05.15 WIB.