PEOPLE COME AND GO



 

Bismillaah,

 

               PEOPLE COME AND GO

 

Mulai dari detik berganti menit. Menit berganti jam. Jam berganti hari. Kemudian pekan berganti bulan. Dan bulan berganti tahun. Itulah Sunnatullah.

 

Dari perjalanan waktu itu, maka dipastikan bahwa setiap zaman ada orangnya, dan setiap orang ada zamannya. Sama halnya, setiap masa ada generasinya, dan setiap generasi ada masanya.

 

People Come and Go, menggambarkan di mana setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Makna lainnya, bahwa setiap datang satu generasi akan digantikan dengan generasi yang datang berikutnya, begitu seterusnya.

 

Sebuah generasi adalah istilah yang menggambarkan kelompok orang yang lahir dalam rentang waktu tertentu, dengan segala gagasan, ide, pikiran, prestise, prestasi, kreasi, inovasi dan kontribusinya, sesuai dengan zamannya.

 

Tentang pergantian sebuah generasi, Allah sudah tegaskan, “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir).” (QS. 3:140).

 

Menurut para ahli, sebelum dan sesudah merdeka, Indonesia memiliki 6 generasi sesuai tahun kelahirannya, yaitu :

 

Pertama, Pre-Boomer, generasi yang lahir sebelum 1945, sebuah masa di mana Indonesia belum merdeka. Kedua, Baby Boomer, generasi yang berusia 56-74 tahun (lahir 1946-1964). Dikatakan generasi Baby Boomer, karena adanya ledakan angka kelahiran setelah Perang Dunia II.

 

Ketiga, Gen-X, generasi yang lahir pada 1965-1980, dan berusia antara 40-55 tahun. Mereka sebagai penghubung antara generasi tradisional dengan generasi yang terbiasa dengan teknologi digital. Keempat, Gen-Y, atau generasi Milenial. Lahir pada 1981-1996, yang berusia antara 24-39 tahun. Disebut generasi Milenial, karena mereka pernah melewati millennium kedua sejak teori generasi ini ditemukan.

 

Kelima, Gen-Z, generasi yang lahir pada 1997-2012. Generasi ini dikenal sebagai Generasi Internet. Mereka sangat akrab dengan dunia digital dalam kesehariannya. Keenam, Gen Alpha (Gen-A), generasi yang lahir pada 2013-sekarang. Mereka hidup bersamaan dengan lahirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

 

Masing-masing generasi memiliki ciri tertentu, baik perilaku, karakter, persepsi, nilai, kebiasaan, sosial, budaya maupun teknologi yang ada pada masanya. Kemudian, di antara mereka siapakah generasi yang terbaik?

 

Rasulullah SAW., bersabda, “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku (Sahabat), kemudian generasi berikutnya (Tabi’in), kemudian generasi berikutnya (Tabi’it Tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Para sahabat menjadi generasi terbaik, karena mereka dididik langsung oleh Rasululllah. Mereka merasakan penderitaan, berjihad, memelihara Al-Qur’an dan lainnya bersama Rasulullah. Hal tersebut tidak terjadi pada generasi setelahnya.

 

Sesuai hadits di atas, mungkinkah umat Islam akhir zaman ini bisa menjadi generasi terbaik? Jawabannya mungkin dan bisa. Rasulullah tidak mengabaikan bahwa di akhir zaman ini, akan ada generasi yang memiliki kontribusi di jalan Allah sebanding dengan kontribusi para sahabatnya.

 

Misalnya di abad ke-2 Hijrah, lahir beberapa Imam Mazhab, seperti Abu Hanifah, Malik bin Anas dan Imam Syafi’i. Atau di abad ke-3 Hijrah, lahir beberapa pakar hadits, seperti Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad dan lainnya. Mereka sangat layak disebut sebagai generasi terbaik.

 

Bahkan, saudara-saudara kita di Palestina, Uyghur, India, Rohingya, Afrika dan di belahan dunia lainnya, yang sedang mengalami penindasan dan penderitaan, namun istiqamah berjalan di atas syariat Allah dan Rasul-Nya, mereka juga layak disebut sebagai generasi terbaik.

 

Di akhir zaman ini, Allah sedang menyiapkan hadirnya sebuah generasi terbaik, seperti firman-Nya, “Jika kamu berpaling, niscaya Allah akan mengganti kamu dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan durhaka seperti kamu ini.” (QS. 47:38).

 

Memang Allah tidak menyebutkan siapa generasi yang akan dihadirkan di akhir zaman ini, tapi bisa diprediksi dari sabda Rasulullah, “Akan selalu ada generasi dari umatku yang senantiasa meraih kemenangan, sampai ketetapan dari Allah datang menghampiri mereka. Dan mereka pun tetap di atas kemenangannya.”  (HR. Bukhari).

 

Simpulan

 

Meski kita hidup jauh dari generasi terbaik di zaman Rasulullah, namun ketika kita istiqamah berjalan di atas syariat Allah dan Rasul-Nya sampai akhir hayat, In syaa Allah kita layak menjadi generasi terbaik akhir zaman.

Wallahul Musta’an …

-------------------------------------------------------------------

Oleh : Drs. H. Nur Alam, MA | Praktisi Pendidikan, Jum’at Penuh Berkah, 3 Rajab 1446 H./3 Januari 2025 M. Pukul 05.00 WIB.

 

Bagikan :