CONTINUOUS IMPROVEMENT
Oleh : Nur Alam
Tidak terasa, kita sudah berada pada Jum’at terakhir di bulan Syawal ini. Bulan yang menjadi fase baru menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
Bulan Syawal bukan akhir dari perjalanan spiritual kita, tapi justru menjadi awal peningkatan secara terus menerus (Continuous improvement) untuk semua aspek kehidupan seorang Muslim, setelah mengikuti latihan hebat (great training) di bulan Ramadhan kemarin.
Continuous improvement sendiri adalah konsep dalam manajemen yang menekankan pada usaha yang terus menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektivitas dalam suatu proses kegiatan atau layanan.
Maka, Syawal menjadi bulan peningkatan kualitas kehidupan kita, dengan cara menjaga semangat beribadah dan beramal shaleh. Inilah indikator utama untuk mendeteksi, apakah puasa Ramadhan kita berhasil atau gagal.
Syawal juga menjadi transformasi nilai-nilai dalam bentuk perilaku nyata yang lebih baik, seperti halnya perubahan yang dialami oleh ulat menjadi kepompong, kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan akhirnya menebar banyak manfaat.
Salah satu perilaku nyata dalam meningkatkan kualitas ibadah di bulan Syawal, seperti anjuran Rasulullah, “Barangsiapa yang puasa Ramadhan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh” (HR. Muslim).
Dan tradisi baik lainnya yang harus terus menerus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya selepas Ramadhan, seperti tadarus Al-Qur’an, memperbanyak shalat sunnah, infaq, shadaqah, muhasabah diri, memperbanyak dzikir dan do’a serta memelihara tali shilaturahmi di antara kita.
Spirit meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah secara terus menerus senafas dengan pesan Allah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS. 13:11).
Continuous improvement juga menjadi spirit kerja dan ibadah Rasulullah dan para sahabatnya, yang bermakna perbaikan secara terus menerus, sedikit demi sedikit, menyeluruh dan terintegrasi, dengan sabdanya, “Sebaik-baik amal yang dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara terus menerus meski sedikit” (HR. Muslim).
Bahkan Ali bin Abi Thalib memberikan nasehatnya, “The best revenge is to improve yourself,” (Balas dendam terbaik adalah dengan memperbaiki dirimu sendiri). Ungguli semua orang yang nyinyir, jealous dan merendahkan ibadah atau kinerjamu dengan semangat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dirimu dengan tak kenal lelah.
Memaknai Continuous improvement di bulan Syawal sampai bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya, minimal ada lima spirit seperti berikut ini.
Pertama, Memelihara Nikmat Allah
Perilaku maksiat dapat menghilangkan nikmat. Maka, perlu memelihara dan meningkatkan nikmat ke arah yang lebih baik, dimulai dengan memperbaiki diri sendiri untuk memelihara dan memanfaatkan nikmat yang Allah berikan (QS. 8:53).
Kedua, Merawat Produktivitas
Selesai melakukan pekerjaan, ada hal penting lain yang menanti untuk diperbaiki dan ditingkatkan lagi. Maka, tetap produktif menjalankan aktivitas yang bermanfaat untuk bekal duniawi, terlebih lagi ukhrawi (QS. 94:7).
Ketiga, Perbaikan Kualitas
Allah menyuruh beramal yang lebih baik, bukan yang paling baik. Kualitas terbaik artinya sudah sempurna, tidak ada lagi yang bisa ditingkatkan. Maka, yang diminta hanyalah terus berikhtiar untuk lebih baik menuju perbaikan yang berkualitas (QS. 67:2).
Keempat, Konsistensi Kerja
Rasulullah SAW. tidak meminta kita untuk melakukan perubahan yang radikal, tapi perlahan dan pasti. Maka, konsistensi kerja dengan perbaikan terus menerus ketika dilakukan akan menghasilkan perbaikan selanjutnya, bukan sekadar rutinitas (HR. Muslim).
Kelima, Proses Seumur Hidup
Sebuah kerugian besar ketika bulan dan tahun berlalu tanpa ada perbaikan yang bertambah. Diam di tempat akan tertinggal, apalagi jika mundur. Maka, berkompetisi untuk terus semakin baik, menjadi proses pembelajaran seumur hidup (Tomorrow must be better than today).
Simpulan
Jangan pernah lelah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri sebagai Muslim, selepas mengikuti latihan hebat (great training) di bulan Ramadhan.
Terus berproses untuk menjadi pembelajar seumur hidup. Karena kehidupan dan kematian adalah ujian untuk menilai siapa yang konsisten beramal lebih baik.
Fastabiqul khairat …..
-----------------------------------------------------------------
Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 24 Syawal 1445 H./3 Mei 2024 M. Pukul 05.05 WIB.