Selamat datang di SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi

PESAN HIDUP DINAMIS

Bismillaah,

 

              PESAN HIDUP DINAMIS

 

Ayat-ayat Al-Qur’an yang bersinggungan dengan puasa Ramadhan terdapat  dalam surat Al-Baqarah ayat 183 sampai dengan ayat 187.

 

Menariknya, kelima akhir dari ayat-ayat tersebut menggunakan fi’il mudhari’, yaitu kata kerja yang digunakan untuk ungkapan-ungkapan yang menerangkan kejadian pada masa kini dan masa akan datang. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan present tense dan future tense.

 

Kelima akhir dari ayat tersebut adalah berbunyi tattaqun, ta’lamun, tasykurun, yarsyudun dan yattaqun. Mengapa Allah menggunakan kata kerja masa kini dan masa mendatang?   

 

Sesuai judul di atas, maka pesan ayat-ayat yang bersinggungan dengan puasa Ramadhan adalah ditujukan kepada setiap Muslim untuk hidup dinamis, kreatif, inovatif, bergerak, berkemajuan dan mencerahkan. Sebaliknya, sangat tidak diperintahkan untuk hidup hidup statis, diam, jumud, tertinggal, terkebelakang, miskin, bodoh dan jalan di tempat.

 

Pertama, Tattaqun

Orang yang berpuasa harus menjadi orang yang bertaqwa, yaitu menjaga diri dari segala bentuk dosa dan maksiat. Karena orang yang berpuasa itu sejatinya antimaksiat. Makan dan minum saja tidak dikerjakan, apalagi maksiat (QS. 2:183).

 

Kedua, Ta’lamun

Orang yang berpuasa harus menjadi orang yang berilmu, yaitu tak kenal lelah untuk menuntut, mengantarkan, menggali dan mengembangkan ilmu. Karena ilmu dan taqwa menjadi identitas seorang Muslim (QS. 2:184).

 

Ketiga, Tasykurun

Orang yang berpuasa harus menjadi orang yang pandai bersyukur, yaitu mensyukuri atas nikmat setelah merasakan letih, lapar, haus, dahaga dan ketika berbuka dapat menikmati kembali apa yang yang dihalalkan Allah

(QS. 2:185).

 

Keempat, Yarsyudun

Orang yang berpuasa harus menjadi orang yang mendapat petunjuk Allah (berada dalam kebenaran), yaitu dengan do’a, dzikir, munajat, pinta, harapan dan permohonan yang sunguh-sungguh untuk mengantarkan seseorang meraih petunjuk (rusyda) Allah dalam menjalani kehidupan (QS. 2:186).

 

Kelima, Yattaqun

Menjadi orang yang bertaqwa adalah orang yang tahu diri, tahu batas dan yang pantas. Tahu diri artinya bisa mengendalikan hawa nafsu. Tahu batas berarti mengetahui larangan-larangan Allah. Dan tahu yang pantas artinya berusaha untuk menampilkan diri yang terbaik sesuai dengan garis ridha Allah (QS. 2:187).

 

Dengan bekal hidup bertaqwa, berilmu, bersyukur dan petunjuk Allah adalah cerminan hidup seorang Muslim yang dinamis, kreatif, inovatif, bergerak, berkemajuan dan mencerahkan sebagai hasil didikan puasa Ramadhan sampai ajal menjemput (QS. 15:99).

 

Kesimpulan,

Pasca Ramadhan, sangat perlu memaksimalkan ikhtiar dan do’a terbaik, dengan membuat perencanaan dan target yang jelas, untuk mengantarkan kita meraih hidup dan kehidupan yang dinamis berkemajuan.

Fastabiqul khairaat …

-------------------------------------------------------------------

Nur Alam, 28 Ramadhan 1444 H./18 April 2023), sebagai Pengantar Malam Kedelapan I’tikaf dan Qiyamul Lail di Masjid Nurul Huda, Kranggan Permai.

 

Bagikan :

Komentar

Tambah Komentar (0)

Batal

Balas Komentar

Komentar Berhasil diterbitkan
Komentar tidak dapat diterbitkan Silakan coba lagi..!
Alamat email yang anda masukkan salah..!
Alamat web yang anda masukkan salah..!
Kode Captcha yang anda masukkan salah...!
Bidang tidak boleh ada yang kosong....!