Selamat datang di SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi

SELF QUALITY IMPROVEMENT

 

Bismillaah,

 

         SELF QUALITY IMPROVEMENT

 

Oleh : Nur Alam

 

Baru sepekan Ramadhan 1444 H. yang mulia meninggalkan kita. Kini, bulan Syawwal sedang membersamai kita. Bagaimana kita memaknai bulan Syawwal?

 

Firman Allah, “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (QS. 2:185).

 

Ketika bulan Ramadhan diibaratkan sebuah universitas, maka di bulan Syawwal ini, kita seperti mahasiswa yang sedang merayakan kelulusan. Diwisuda menjadi sarjana-sarjana Ramadhan dengan ijazah taqwa di tangan kita.

 

Maka, ketika Ramadhan berlalu, harus ada bekas atau dampak yang ditinggalkan, sebagai ciri ibadah kita diterima Allah. Namun, setelah melakukan berbagai ibadah di bulan Ramadhan, masih saja gemar bermaksiat, jangan-jangan ibadah kita hanya sebatas formalitas di mata manusia dan sia-sia di hadapan Allah.

 

Beribadah di atas dasar iman, ittiba’ dan ikhlas karena Allah, pasti membawa perubahan pada pikiran, ucapan dan tingkah laku kita. Sejalan dengan nama bulan Syawwal yang bermakna bulan peningkatan, maka di bulan ini harus ada peningkatan kualitas diri (Self quality improvement) bagi setiap Muslim.

 

Mengapa kualitas diri kita sebagai Muslim harus meningkat mulai Syawwal ini?

Pertama, karena setiap Muslim sudah mendapatkan ampunan (maghfirah) Allah setelah beribadah Ramadhan. Seperti sebuah kaca yang kotor, kemudian dibersihkan dan diberi pengharum, maka kaca tersebut menjadi bersih, harum dan mengkilap seperti baru.

 

Kedua, karena secara moral, emosional dan spiritual, setiap Muslim harus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas dirinya setelah digembleng sebulan penuh di bulan Ramadhan, dengan cara meningkatkan kuantitas dan kualitas dirinya mulai bulan Syawwal ini sampai dengan Sya’ban 1445 H. mendatang.

 

Rasulullah SAW. berpesan, “Bersungguh-sungguhlah di hari raya ‘idul fithri untuk bershadaqah dan melakukan amal kebaikan seperti shalat, zakat, tasbih dan tahlil. Karena sesungguhnya pada hari itulah Allah mengampuni semua dosa, menerima semua do’a dan menatap kalian dengan penuh kasih sayang.” 

 

Di sisi lain, kita harus ektra waspada dengan sebuah Deklarasi Syawwal dari seorang tokoh Iblis La’natullah di hadapan komunitasnya, “Karena Allah telah mengampuni umat Islam di hari raya ini, maka aku perintahkan kepada kalian, bujuklah mereka agar berfoya-foya dengan kesenangan syahwat dan minuman keras. Karena dengan begitu, Allah akan menolak semua amal kebaikan mereka.”

 

Untuk meningkatkan kualitas diri kita mulai Syawal ini, minimal bisa diikuti tips ini.

 

Pertama, Ikhlas

Ramadhan mendidik kita menjadi orang yang ikhlas. Sebab, ikhlas inilah yang menyebabkan kita mendapatkan ampunan Allah. Rasulullah berpesan, “Barangsiapa yang melaksanakan shiyam dan qiyam Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”

(HR. Bukhari dan Muslim).

 

Kedua, Disiplin

Disiplin hasil didikan yang sangat mahal dari Ramadhan. Meski, makanan lezat terhidang, tak kan disentuh sebelum maghrib tiba. Namun hari ini, sikap disiplin mulai pudar. Seperti kita sudah terbiasa melihat pelanggaran jam datang dan masuk kerja terlambat. Pelanggaran lalu lintas di jalan raya. Sampah dan barang bekas masih saja dibuang sembarangan, dan seterusnya.

(QS. 4:103).

 

Ketiga, Berpihak

Ramadhan mendidik kita menjadi orang yang berpihak terhadap kaum dhu’afa. Dari Abdullah bin Abbas, dikatakan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, di bulan Ramadhan kedermawanannya lebih meningkat lagi. Dalam surat Al-Baqarah ayat 1-3 dan Ali Imran ayat 134, Allah menyebutkan salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah yang punya keberpihakan kepada sesamanya.

 

Keempat, Jujur

Ramadhan salah satu ibadah yang mendidik kita hidup jujur. Ketika berada dalam keramaian, di tempat sepi, di masjid, di kantor dan tempat lainnya, kita harus tetap jujur karena kita sedang berpuasa. Mengapa kita harus jujur selepas Ramadhan?

 

Karena jujur adalah induk semua kebaikan. Rasulullah berpesan, “Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan. Dan kebaikan menunjukkan kepada surga. Seorang laki-laki benar-benar telah jujur hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kebohongan itu menunjukkan kepada kezaliman. Kezaliman menunjukkan kepada neraka. Seorang laki-laki telah berbuat dusta hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta,” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Kesimpulan

 

Memaknai Syawwal sebagai bulan peningkatan kulitas diri, minimal dengan berbekal didikan ikhlas, disiplin, berpihak dan jujur, kita siap menjadi hamba-hamba Allah yang Rabbaniyyin.

 

Rabbaniyyin adalah hamba-hamba Allah yang sebelum memasuki Ramadhan ibadahnya sudah baik. Selama bulan Ramadhan ibadahnya bertambah baik. Dan keluar Ramadhan ibadahnya bertambah istiqamah dalam peningkatannya.

Fastabiqul khairaat ….

----------------------------------------------------------------

Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 8 Syawwal 1444 H./28 April 2023 M. Pukul 05.15 WIB.

 

Bagikan :

Komentar

Tambah Komentar (0)

Batal

Balas Komentar

Komentar Berhasil diterbitkan
Komentar tidak dapat diterbitkan Silakan coba lagi..!
Alamat email yang anda masukkan salah..!
Alamat web yang anda masukkan salah..!
Kode Captcha yang anda masukkan salah...!
Bidang tidak boleh ada yang kosong....!