THE HELP OF ALLAH
THE HELP OF ALLAH
Oleh : Drs. H. Nur Alam, MA | Praktisi
Bismillaah
Ketika kita sudah memilih jalan keimanan untuk menjadi seorang Muslim yang lebih baik, maka ketika itu pula ujian Allah selalu membersamai kita.
Ujian dihadirkan sebagai bukti bahwa Allah sangat sayang hamba-Nya. Ujian datang untuk menempa diri, agar kita menjadi orang-orang yang lebih kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan ini.
Hadirnya perasaan galau, sedih, duka dan pesimis menjadi sebuah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam buaian kesenangan duniawi sesaat dan untuk menjadikan mereka lebih baik dari sebelumnya.
Para sahabat pun pernah mengeluh ketika terjadi perang Khandaq, di mana mereka mengalami kesulitan, kelelahan, kelaparan dan bermacam penderitaan. Sampai Rasulullah bertanya, kapan pertolongan Allah (The help of Allah) datang? Allah menjawab, “Ketahuilah, bahwa pertolongan Allah itu dekat”
(QS. 2:214).
Ayat di atas menjadi jawaban sekaligus janji Allah atas pertanyaan hamba-Nya tentang kapan datangnya pertolongan Allah. Kita sangat yakin bahwa Allah tidak pernah ingkar janji. “Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji” (QS. 3:9).
Kisah Nabi Ibrahim, apakah beliau tidak ditolong Allah ketika dilemparkan ke dalam api oleh musuh-musuhnya? Bukankan Allah menjadikan api itu dingin? Apakah Nabi Nuh tidak ditolong Allah ketika banjir besar datang? Bukankah Allah menolong Nabi Nuh untuk membuat kapal besar?
Rasulullah SAW. bersabda, ”Sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa ridha, maka dia akan meraih ridha Allah. Dan barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka” (HR. Ibnu Majah).
Ada 76 ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pertolongan Allah. Ini menjadi bukti bahwa pertolongan itu sangat dekat. Namun, kita sering ragu dan tidak mau melibatkan Allah setiap punya masalah kehidupan. Ini mindset berpikir yang sesat dan harus segera dirubah sekarang.
Sebuah pesan indah dari Imam Athaillah, “Jangan menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang engkau telah panjatkan kepada-Nya. Tapi, koreksi dirimu dan tuntut dirimu agar tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajibanmu terhadap Allah.”
Apa jadinya hidup ini, ketika kita tidak mendapat pertolongan Allah. Dan bagaimana cara memantaskan diri agar kita layak ditolong Allah? Berikut ini caranya.
Pertama, Perbaiki shalat
Untuk lulus dari ujian Allah, yang pertama kali perbaiki shalat kita. Diriwiyatkan dari Aisyah RA., suatu ketika Rasulullah ditimpa masalah, beliau langsung berwudhu dan menunaikan shalat. Maka, carilah solusi kepada Allah, jangan kepada yang lain.
Kedua, Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup kita, maka ketika sedang menghadapi ujian, buka dan bacalah Al-Qur’an. Setiap kita membacanya, banyak keberkahan yang kita peroleh yang dapat menolong masalah hidup kita.
Ketiga, Bersedekah secara rutin
Jangan pernah lewatkan sehari pun tanpa sedekah. Sedekah menjadi cahaya bagi orang beriman. Ketika kita sedang diuji oleh Allah, kemudian bersedekah, seolah kita sedang menunjukkan kepada Allah meski dalam kesusahan tetap bersedekah.
Keempat, Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada Orang Tua (Birrul walidain) menjadi salah satu kunci sukses seseorang dalam menghadapi ujian Allah. Karena ridha orang tua menjadi ridhanya Allah. Ketika kita berbakti kepada orang tua, maka sesungguhnya kita sedang mengundang ridha Allah.
Kelima, Membantu orang lain yang kesulitan
Meski kita dalam ujian Allah, sebaiknya kita tetap menolong orang lain yang membutuhkan. Dengan cara ini, kita sedang memancing pertolongan Allah dan mengundang rahmat-Nya agar Allah memudahkan masalah hidup kita.
Memantaskan diri dengan lima hal di atas menjadi cara dalam memperjuangkan agama Allah. Pesan Allah, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. 47:7).
Simpulan
Seberat apapun kesulitan, kesusahan dan penderitaan hidup ini, akan menjadi ringan ketika kita memohon pertolongan kepada Allah.
Dan pertolongan Allah itu sangat dekat, ketika kita mau memantaskan diri untuk mendapat pertolongan-Nya.
Wallahul Musta'an …..
-----------------------------------------------------------------
Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 20 Muharram 1446 H./26 Juli 2024 M. Pukul 05.30 WIB.