ARTIFICIAL INTELLIGENCE



Bismillaah,

 

            ARTIFICIAL INTELLIGENCE 

 

Oleh : Nur Alam

Hari ini, kita sedang berada di era 4.0. Era industri digital ini ditandai bahwa seluruh aspek kehidupan kita saling berkolaborasi secara real time.

Hadirnya Revolusi Industri 4.0 ini membuat semua hal menjadi lebih mudah dijangkau. Sebut saja kehadiran ojek online yang memudahkan masyarakat menjalani aktivitasnya. 

 

Dengan berbagai fitur yang ada, masyarakat hanya perlu menggunakan smartphone-nya untuk bepergian, memesan makanan, mengirim barang, hingga belanja bulanan.

 

Salah satu fokus utama dalam Revolusi Industri 4.0. adalah lahirnya Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Apa kecerdasan buatan itu? Ia adalah sistem kecerdasan yang ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu teknologi, yang nantinya akan dikembangkan dalam konteks ilmiah atau bentukan dari entitas ilmiah yang sudah ada.

Pangeran Saudi, Muhammad bin Salman, untuk musim haji tahun 2023 ini akan menghadirkan Robot Zam-Zam di kota Mekkah dan Madinah. Teknologi kecerdasan buatan ini akan memberikan layanan prima dengan berkeliling membagikan air zam-zam kepada seluruh jamaah haji di areal pelataran masjid Haram dan Nabawi.

Teknologi kecerdasan buatan ini lebih menekankan pada kemampuan untuk memperoleh sebuah pengetahuan baru dan dapat diterapkan secara langsung. Kecerdasan buatan ini menjadi penggerak Revolusi Industri 4.0 yang menjanjikan banyak kemudahan dalam bidang pendidikan, teknologi, pemerintahan, kesehatan, bisnis dan layanan umum. 

Di sisi lain, kecerdasan buatan ini menyimpan ancaman bagi kehidupan manusia. Pertama, pengangguran, karena pekerjaan manusia diambil alih mesin. Kedua, mengancam privasi, seperti perbuatan kiriminal dengan meretas, mengancam korban, dan sebagainya. Ketiga, deepfake, cara mengubah wajah dan suara dalam video. Dan keempat, senjata otomatis, yang lebih berbahaya dari senjata nuklir atau pembunuh massal.

Begitu cepat berkembangnya teknologi kecerdasan buatan ini, khususnya dalam dunia pendidikan, sampai beberapa perguruan tinggi terkemuka di dunia sudah membuka Fakultas Articifial Intelligence, seperti di Amerika, Inggris, Jerman, Swiss, China, Singapura, Korsel, Israel dan India.

Bagaimana sudut pandang Islam dengan teknologi kecerdasan buatan ini? Untuk menjawab kajian ini, sebaiknya diperhatikan sabda Rasulullah, “Kalian lebih mengerti tentang urusan dunia kalian.” (HR. Muslim). 

Dikisahkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW. sedang melewati suatu kaum yang sedang melakukan talqih (penyerbukan bunga kurma). Lalu beliau berkata: seharusnya jangan dilakukan, biar hasilnya lebih baik. Namun, di kemudian hari panen mereka itu buruk hasilnya. Di lain waktu, Rasulullah melewati mereka lagi, beliau pun bertanya: Mengapa hasil panen kurma kalian buruk? Mereka pun menjawab karena ini dan itu. Kemudian Rasulullah bersabda, “Kalian lebih mengerti tentang urusan dunia kalian.”

Dari kisah di atas, menunjukkan bahwa Rasulullah SAW. bukan ahli di bidang teknologi pertanian. Beliau sendiri terlahir di Mekkah, dengan hiruk pikuk para kafilah yang berniaga. Sedangkan di Madinah, kaya dengan hasil pertanian kurma dan lainnya. Dan dalam urusan teknologi pertanian ini, beliau menyerahkan kepada para ahlinya.

Hal ini juga membuktikan, bahwa di samping sikap bijaksana dalam pribadi seorang Rasulullah, beliau juga merupakan sosok yang sangat legawa dalam memberikan tugas kepada orang-orang yang memang pantas dan layak dalam urusan dunia tersebut. 

Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, sangat mendorong umatnya untuk berinteraksi positif dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Bahkan, tidak ada satu ayat atau penjelasan satu hadits pun yang menghalangi dan bertentangan dengan hasil temuan ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini (QS. 57:25).

Buya Hamka dalam tafsirnya, menjelaskan bahwa besi dalam ayat tersebut menjadi alat yang banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia, mulai dari pembuatan alat perang dan sampai zaman modern ini dijadikan perangkat teknologi transportasi, telekomunikasi, dll. Hal ini sangat beririsan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi hari ini.  

Sejarah mencatat, para sarjana Muslim mulai abad ke-7 sampai ke-12, telah menyumbangkan andil besar mereka dalam penemuan hebat ini, seperti ilmu algoritma, aljabar, robotik, kedokteran, fisika, kimia, lensa optik, tata negara, astronomi, sosiologi, dll., yang hari ini banyak menginspirasi lahirnya teknologi kecerdasan buatan tersebut. 

Umat Islam saatnya bangkit dari mimpi panjang dengan kebanggaan dan kejayaan masa lalu dan sadar bahwa zaman telah berbeda. Bangkit untuk membangun sebuah peradaban mulia yang berkemajuan dan mencerahkan umat Islam.   

Simpulan 

 

Di era 4.0, umat Islam wajib berpengetahuan untuk memajukan teknologi yang banyak memberikan manfaat dan tidak menimbulkan mudharat bagi kehidupan manusia.

 

Sehebat apapun hasil kreasi dan inovasi akal dan kecerdasan manusia, tidak boleh melupakan kehebatan Allah Yang Maha Memiliki Pengetahuan.

Fastabiqul khairaat …

-----------------------------------------------------------------

Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 22 Syawwal 1444 H./12 Mei 2023 M. Pukul 05.15 WIB.

Bagikan :