Selamat datang di SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi

THE ENERGY OF FASTING

 

Bismillaah…,

 

             THE ENERGY OF FASTING

 

Oleh : Nur Alam

 

Salah satu ibadah yang paling istimewa dalam Islam adalah puasa (shaum) Ramadhan. Puasa memiliki keistimewaan dibanding ibadah shalat, zakat, haji dan lainnya.

 

Apa keistimewaannya? Allah tidak pernah menyebutkan berapa pahala puasa? Tapi selain puasa, disebutkan pahalanya, mulai dari 10 kali sampai 700 kali. Puasa adalah ibadah rahasia (sirr) di antara seorang hamba dengan Tuhannya, yang tidak bisa diintervensi oleh riya’.

 

Seperti dalam hadits qudsi disebutkan, “Dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku. Amalan puasanya untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan member pahalanya”

(HR. Muslim).

 

Di sisi lain, ibadah shaum (puasa) yang bermakna ‘imsak’, memiliki pesan khusus di luar perspektif Fiqih yang kita pernah pelajari, yang semakna dengan menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri dan semua hal yang membatalkan puasa.

 

Pesan shaum atau imsak atau ‘menahan diri’, dalam tulisan ini memiliki makna yang sarat dengan energi atau daya tangkal yang dahsyat (the energy of fasting) bagi setiap Muslim dalam menjalani hidup dan kehidupannya selepas puasa.    

 

Seperti pernah viral di medsos pada akhir tahun 2021, seorang cleaning service di Bandara Soekarno Hatta, menemukan sebuah dompet yang berisi uang dolar Amerika sebanyak 95 lembar pecahan $ 100. Dompet tersebut diserahkan langsung kepada atasannya.

 

Bosnya langsung mengapresiasi kejujuran Reynaldi, seorang cleaning service itu. Ia dinilai telah mengimplementasikan nilai utama sumber daya manusia perusahaanya, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK).

 

Begitu pula, kisah Umar bin Khattab menangis haru ketika berjumpa dengan seorang anak penggembala kambing yang sangat jujur dan sedang berpuasa pada hari yang sangat trik matahari di pinggiran Kota Madinah ketika itu.  

 

Umar menguji pengembala tersebut untuk menjual seekor kambingnya yang tidak diketahui oleh majikannya. Si pengembala menatap wajah Umar dan berkata, "Wahai Tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu jika aku menjual seekor kambing milik majikanku. Tapi, di mana Allah, Tuan? Dia-lah Zat Yang Maha Menatap apa yang dikerjakan oleh makhluk-Nya."

 

Di sisi lain, ada pula kisah seorang tabi’in bernama Muwafaq, yang ikhlas ‘menahan’ rencana haji bersama isterinya setelah melihat tetangganya, seorang janda beranak banyak tidak makan beberapa hari. Dia serahkan semua uang tabungan hajinya untuk menolong seorang janda yang miskin papa tersebut (QS. 34:39).

 

Subhanallah, dari 3 kisah inspiratif di atas, membelajarkan kita, betapa ketiga hamba Allah di atas, sedang mengalir dalam diri mereka energi dan daya tangkal ‘imsak’ (menahan diri) untuk tidak mengambil atau menerima apapun yang bukan miliknya.   

 

Alumni Ramadhan, telah digembleng Allah dengan kurikulum keimanan dan ketakwaan. Maka, menurut Buya Hamka dalam Tasawwuf Modern-nya, akhlak tercelanya akan lenyap (takhalli), akhlak terpujinya akan berhias muncul (tahalli), dan akhirnya Allah selalu nampak dalam hatinya (tajalli).

 

Alumni Ramadhan, telah dibekali Allah dengan energi dahsyat bernama Imsak. Dengan daya tangkal ini, seorang Muslim akan memiliki daya tahan terhadap godaan, rayuan dan gempuran syetan dan kawan-kawannya lewat hawa nafsunya (QS. 79:40-41).

 

Kemudian, bagaimana pesan moral dari energi ‘imsak’ atau ‘menahan diri’ ini ketika direfleksikan dalam hidup keseharian seorang Muslim?

 

Pastinya, telinga ini lebih banyak mendengar tilawah ketimbang ghibah. Lisan ini lebih banyak basah berdzikir ketimbang bicara tak guna (lagha). Mata ini lebih banyak menangis ketimbang sibuk dengan fatamorgana dunia. Dan tangan ini lebih banyak berinfaq dan shadaqah ketimbang bakhil dan serakah. 

 

Sejatinya, para pejabat, penguasa, pengusaha dan pemimpin Muslim siap menjadi 'pelayan' rakyatnya ketimbang 'dilayani'. Para ‘Ulama, Da’i, Asatidz wal Asatidzah siap mencerahkan umat dengan ikhlas dan hanya mengharap wajah Allah. Juga para orang tua siap menghadirkan generasi qurrata a’yunin yang akan menjadi imam bagi orang-orang bertaqwa.

 

Apa yang terjadi sebelas bulan ke depan dampak dari dahsyatnya energi 'imsak' ini adalah In syaa Allah tidak ada lagi gaya hidup hedon, glamour, pamer harta, nilep pajak rakyat, suap/jual beli jabatan, curang, tipu rakyat, janji palsu, nyontek, plagiasi, prostitusi, bahagia di atas derita orang susah, dan seterusnya.

 

Simpulan

 

Luar biasa dahsyatnya energi dan daya tangkal ‘imsak’ ini. Maka, hasil didikan 'imsak' ini tidak boleh berhenti pada bulan Ramadhan saja, harus dilanjutkan ber-imsak pada sebelas bulan ke depannya, sebagai bukti derajat taqwa telah diraihnya.

Fastabiqul khairaat ….

--------------------------------------------------------------

Kranggan Permai, Jum’at Penuh Berkah, 9 Ramadhan  1444 H./31 Maret 2023 M. Pukul 05.37 WIB.

 

Bagikan :

Komentar

Tambah Komentar (0)

Batal

Balas Komentar

Komentar Berhasil diterbitkan
Komentar tidak dapat diterbitkan Silakan coba lagi..!
Alamat email yang anda masukkan salah..!
Alamat web yang anda masukkan salah..!
Kode Captcha yang anda masukkan salah...!
Bidang tidak boleh ada yang kosong....!

File Download
Youtube
Polling