Selamat datang di SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi

THE EXAMPLARY HUMAN

 

Bismillah,

 

            THE EXAMPLARY HUMAN

 

Oleh : Nur Alam

 

Banyak tradisi (‘urf) yang dilakukan umat Islam dalam memaknai bulan Rabi’ul Awal terkait Milad Rasulullah SAW., mulai dari plosok sampai kota di Indonesia.

 

Ada yang menyambutnya dengan kegiatan, seperti kajian sirah nabawiyyah, bedah buku, perayaan maulid, istighasah, do’a bersama, ziarah, karnaval, lomba cerdas cermat keagamaan, santunan du’afa, bazar murah, podcast, kirim flyer, dan lainnya.

 

Mereka melakukan itu semua karena semata cinta yang tulus kepada manusia teladan (The examplary human) sepanjang hidup mereka, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berakhlak yang agung” (QS. 68:4).  

 

Kemuliaan akhlak Rasulullah terlihat mulai dari ucapan (qaulan), perbuatan (fi’lan) dan ketetapan (taqriran) nya selama hidup bersama para sahabatnya. Bukan sekedar iso ngajar ra iso ngelakoni (jarkoni), omong doang (omdo) dan bukan pula ngumbar janji tanpa bukti.

 

No action talk only, sering dilakukan ketika melihat kemunkaran di depan mata, terdiam bisu, apatis dan permisif karena takut ada ‘sesuatu’ yang hilang darinya. Padahal Rasulullah dengan tegas, “Ketika Antum melihat kemunkaran, maka rubahlah dengan tanganmu, atau dengan lisanmu, atau dengan hatimu (selemah-lemah iman).” (HR. Muslim).    

 

Maka, memaknai Milad Rasulullah SAW, yang sudah kesekian kali melintas dalam hidup ini, harus ada sebuah ‘azzam yang kuat untuk berhijrah dan merubah diri menuju hidup yang berkemajuan dengan berakhlak seperti akhlak Rasulullah SAW. 

 

Di bawah ini beberapa akhlak yang bukan uswah hasanah dari Rasulullah SAW. Maka,  harus dijauhkan sejauh-jauhnya.

 

Pertama, Hipokrit (Munafik).

Lain di bibir lain di hari. Lain ucapan lain pula tindakan. Orang hipokrit sangat lebih berbahaya dari orang Kafir. Mereka sudah mendegradasi nilai-nilai Islam dari dalam untuk tujuan menghancurkan kejayaan Islam sampai titik terakhir

(QS. 2:11).

 

Kedua, Lepas Tanggung Jawab.

Kesalahan yang sering dilakukan atasan, sering ditimpakan ke bawahannya. Sedangkan bawahannya memiliki pembelaaan diri dengan prinsip murahan, hanya melaksanakan perintah atasan.

 

Sebaliknya, ketika ada prestasi yang dihasilkan, tidak sungkan para atasan itu berebut tampil paling depan demi meraih sebuah ‘high appreciation’, walaupun dipertanyakan seberapa besar kontibusinya (QS. 74:38).

 

Ketiga, Berjiwa Feodal.

Allah menurunkan Islam pertama kali di Kota Mekkah bertujuan untuk membebaskan manusia dari jiwa feodal. Tapi nyatanya jiwa-jiwa feodal gaya baru sedang marak bermunculan hari ini.

 

Seperti mereka saling berebut poisisi jabatan, dengan tidak mengedepankan adab dan akhlak mulia, tapi lebih kepada prestige, meski tidak punya kompetensi apalagi kontribusi sama sekali. Menolak semua masukan dan tadzkirah untuk kebaikan ke depan. Ini semua sisa-sisa gaya hidup feodal yang masih kuat mengakar di masyarakat Muslim sampai hari ini (QS. 10:41).   

 

Keempat, Percaya Tahayul.

Mereka sangat percaya bahwa batu, gunung, sungai, laut, pohon, patung, keris, pedang, semuanya punya kekuatan ‘ghaib’ yang sangat dikeramatkan. Agar tidak memusuhi manusia, mereka dipuja dan diberi sesajen.

 

Masih ada saja yang menghitung hari dan bulan baik, hari dan bulan yang tidak baik. Ini bukti nyata bahwa mereka lebih percaya kepada taqlid, bid’ah dan churafat (TBC) dibanding dengan ke-Mahadigdayaan Allah (QS. 39:3).   

 

Kelima, ‘Aqidah yang Lemah.

Mereka lemah dalam mempertahankan keyakinan atau aqidahnya. Apalagi ketika dipaksa untuk hidup lebih ‘nyaman,’ mereka siap merubah keyakinan dan menjual prinsip hidupnya. Inilah fitnah akhir zaman yang menipu, Asal Bos Senang (ABS), pagi Muslim sore Kafir atau pagi tempe sore dele (HR. Muslim).

 

Siapapun orangnya, selama hidupnya istiqamah meneladani semua akhlak terpuji Rasulullah, dia akan dihormati, dimuliakan, punya integritas, punya ‘iffah (menjaga diri dari akhlak tercela), sikap wafa’ (menepati janji), bertanggung jawab dan tidak pernah mementingkan dirinya.

 

Simpulan

 

Memaknai Milad Rasulullah SAW. hari ini bukan hanya no action talk only, lips service,  jarkoni, omdo, janji tanpa bukti apalagi pagi tempe sore dele.

 

Pesan pentingnya adalah segera berhijrah dan merubah diri dari semua akhlak tercela menuju akhlak terpuji, dengan istiqamah meneladani akhlak Rasulullah SAW.  

Fastabiqul khairat …

------------------------------------------------------------------

Jum’at Penuh Berkah, Kranggan Permai, 13 Rabi’ul Awwal 1445 H./29 September 2023 M., pukul 05.07 WIB.

 

Bagikan :

Komentar

Tambah Komentar (0)

Batal

Balas Komentar

Komentar Berhasil diterbitkan
Komentar tidak dapat diterbitkan Silakan coba lagi..!
Alamat email yang anda masukkan salah..!
Alamat web yang anda masukkan salah..!
Kode Captcha yang anda masukkan salah...!
Bidang tidak boleh ada yang kosong....!

File Download
Youtube
Polling